PEKA UNTUK PEDULI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Selamat datang di Blog saya!! Ini adalah Blog pertama milik saya yang saya tuliskan menurut pemikiran saya saja, jadi mohon saran serta komentarnya agar saya bisa membuat Blog saya menjadi lebih baik lagi ke depannya :)

Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang judul yang tertera. Mungkin terlihat membosankan, tapi mohon dibaca dahulu. Mungkin saja bisa menambah pengetahuan kan?

Mungkin pembaca sekalian pernah atau bahkan sering mendengar tentang Depresi, bukan? Saya akan membahas hal itu.

Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang memengaruhi pola pikir, perasaan, suasana hati, dan cara menghadapi aktivitas sehari-hari. Ketika mengalami depresi, tubuh akan merasakan sedih yang berkepanjangan, putus harapan, tidak punya motivasi untuk beraktivitas, kehilangan ketertarikan pada sekitar, menyalahkan diri sendiri, menyakiti diri sendiri, bahkan selalu merasa ingin mengakhiri hidup.

Depresi bisa berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan. Penyebabnya bisa dari lingkungan si penderita. Bisa karena kejadian tragis yang pernah dialami si penderita, karena masalah keuangan, masalah percintaan, masalah keluarga, taruma masa kecil, karena mengkonsumsi narkoba/alkohol, atau karena menjadi korban bullying.

Banyak orang yang menganggap depresi adalah sesuatu yang sepel dan bisa hilang dengan sendirinya. Padahal sebenarnya, depresi adalah bentuk suatu penyakit yang lebih dari sekedar perubahan emosi dan tidak bisa diubah dengan cepat/langsung.

Bahkan beberapa teman sekolah saya ada yang tidak percaya bahwa depresi itu benar-benar suatu penyakit yang nyata.

WHO (World Health Organization) bahkan mencatat, lebih dari 350.000.000 orang di seluruh dunia mengalami depresi dan lebih dari 800.000 orang di seluruh dunia meninggal bunuh diri akibat depresi.

Biasanya, penderita depresi tidak akan mengakui kondisinya karena takut ditinggalkan oleh orang di sekitarnya atau takut dianggap gila.

Beberapa teman saya merupakan orang-orang yang rawan terkena depresi. Terkadang mereka menyayat tangan mereka dengan silet, pecahan kaca, atau bahkan pisau dapur sekalipun. Menurut mereka, saat melihat darah yang mengalir keluar dari tangan, perasaan mereka akan sedikit lebih lega. Mereka juga terkadang curhat kepada saya bahwa mereka lelah untuk hidup dan berencana untuk mengakhiri semuanya.

Dalam keadaan seperti itu, saya sebagai pendengar tidak boleh berat sebelah dengan menghakimi mereka dan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang lemah. Mereka hanya lupa dan bingung tentang bagaimana menyelesaikan masalah mereka. Belum lagi, kebanyakan dari mereka menjadi depresi karena masalah keluarga dan tidak bisa mengatasinya sendiri.

Namun, dengan mereka menyakiti diri mereka sendiri, itu tetap cara yang sangat salah.

Kita bisa ikut membantu para penderita depresi dengan selalu memberi dukungan dan mendengarkan setiap curhatannya, merubah pola hidupnya dengan sering berolahraga atau melakukan kegiatan yang menyenangkan, mengubah pola pikir negatifnya, selalu mengajaknya bersyukur akan hidup, mengajaknya ke tempat beribadah, berhenti konsumsi alkohol/narkoba, serta datang ke Psikolog.

Saat anda menjadi tempat curhat bagi para penderita depresi, jangan pernah membocorkan masalah tersebut kepada orang lain, kecuali si penderita mengizinkan. Jadilah pendengar yang baik, jangan memotong pembicaraan, serta berikan saran yang dapat membantunya. Biarkan dia menangis di pelukan anda dan pahamilah dirinya.

Jadi, seharusnya bukan hanya mulut saja yang berbicara atau mata yang hanya melihat, tapi kita juga harus peka dan peduli pada orang sekitar kita karena ddepresi tidak mengenal muda/tua dan juga bisa saja penderita depresi itu adalah orang terdekat kita sendiri.


Jangan sampai anda menyesal saat sudah kehilangan mereka.

Stay Healthy and keep positive.❤❤❤
Love Yourself, Love Myself. Face Yourself, Face Myself.

Semoga tulisan saya dapat bermanfaat ^^


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.